Entri Populer

Wednesday 24 August 2016

Kesetiaan Mr. X [Ulasan dan Giveaway]




Judul: Kesetiaan Mr. X
Penulis: Keigo Higashino
Penerbit: Gramedia
Tebal: 320 halaman
Tahun Terbit: 2016



Ishigami guru SMA biasa. Dengan perawakan nyaris bulat dan mata sipit, ia tidak bisa dibilang menarik. Tapi, dia merasa tertarik dengan tetangganya, janda beranak satu bernama Yasuko. Agar dapat melihat Yasuko, Ishigami selalu membeli bento di tempat wanita itu bekerja. Selama ini begitu saja, dan Ishigami sudah bahagia.

Suatu ketika, Yasuko kedatangan Togashi, mantan suaminya yang masih menempelinya demi memperoleh uang. Pindah tempat beberapa kali, Yasuko dan putrinya, Misato, tetap berhasil ditemukan Togashi. Tak tahan lagi, terjadilah peristiwa itu.
Dan Ishigami muncul, menawarkan bantuan untuk membebaskan Yasuko dan Misato dari belitan perkara pembunuhan.

Yasuko pun teringat cerita Sayoko, guru matematika ini sepertinya tertarik padanya …. Andai tidak mendengar cerita ini sebelumnya, yasuko pasti akan meragukan nyali Ishigami.—p. 39

Yasuko dan Misato cukup mengikuti instruksi Ishigami. Dan sejauh ini tampaknya berhasil. Alibi ibu dan anak itu memang meragukan, tapi mereka juga tidak berubah status dari “tersangka”. Polisi tidak berhasil menemukan bukti yang bisa membuat mereka ditangkap tapi juga tidak ingin melepaskan perhatian dari keduanya.

Hingga kemudian muncul Yukawa. Bisa dibilang, Yukawa adalah teman Ishigami. Keduanya sama-sama genius, tapi beda bidang. Yukawa fisika dan Ishigami matematika. Keduanya mencintai masing-masing bidang, tapi seperti yang kita semua tahu: cinta saja sering tidak cukup.

Mereka hanya ingin meneliti kajian kesukaan masing-masing tanpa perlu direpotkan oleh hal lain. Tapi kenyataannya, keinginan itu berbenturan dengan berbagai kepentingan dalam kehidupan, dan mereka berusaha menghadapinya dengan cara sendiri-sendiri.

Terdesak oleh perubahan drastis dalam kehidupannya, Ishigami memilih menukar semua kemampuan yang seharusnya bisa membawanya menjadi dosen demi makanan.—p. 97

Yukawa adalah kawan dengan kemampuan berpikir yang sepadan dengan Ishigami. Tapi, itu juga berarti Yukawa adalah lawan yang berat. Begitu mengetahui polisi yang bertugas mengungkap pembunuhan Togashi sering berbincang dengan Yukawa, Ishigashi bisa menerka bahwa soal yang dibuatnya untuk polisi bisa jadi dipecahkan oleh Yukawa.

Belum lagi, ada kehadiran Kudo yang jelas-jelas terlihat tertarik dan berhasil menarik perhatian Yusako. Apakah Ishigami merelakan Yusako dengan laki-laki lain setelah semua yang dia lakukan, atau dia akan melakukan tindakan lain yang lebih mengejutkan?

Pertanyaan terbesar adalah:
Bagaimana Ishigami memindahkan mayat Togashi dari apartemen mereka ke pinggir sungai yang berjarak puluhan kilometer?
Tanpa mobil.
Tanpa menarik perhatian banyak orang?


Ketika berhasil mengetahui semuanya, Yukawa hanya berkata, 
“Begitu…”, lalu menundukkan kepala dan terdiam. 

Terlalu terkejut untuk berkata-kata. Saya juga. 


Ketika sebagai pembaca mengetahui apa yang dilakukan Ishigami untuk menyingkirkan mayat itu, saya juga ingin berkata seperti Yukawa:

"Anda tidak tahu apa-apa tentang dirinya: betapa dia mencintai Anda dan tentang kerelaannya mengorbankan seluruh kehidupannya demi Anda."

***

Meski berisi pembunuhan, bagi saya, dasar kisah dalam buku ini adalah cinta.
Salah satu jenis cinta yang tak terduga. 


"Kadang demi menolong seseorang, yang harus kita lakukan hanyalah hadir di tempat itu."

***

Matematika dan Gunanya dalam Kehidupan Nyata

Semasa sekolah, salah seorang kawan pernah bertanya kepada guru matematika kami. Kira-kira begini:

“Untuk apa mempelajari rumus-rumus ini, Bu? Toh nggak bisa digunakan di kehidupan nyata.”

Saya tersentak karena keberaniannya bertanya.
Guru saya tersentak—mungkin karena tak pernah terbayangkan salah satu muridnya mengajukan pertanyaan seperti itu.

Di buku ini, Ishigami juga mendapatkan pertanyaan serupa:

“Apa sih gunanya hitungan diferensial dan integral? Buang-buang waktu saja!”—p. 129

“Untuk apa seseorang belajar matematika?”—p. 130

Dan ya, seperti kata Ishigami.
“Sayangnya, sedikit sekali guru yang bersedia menjawab pertanyaan sederhana itu. Tidak, mungkin justru karena mereka tidak bisa menjawabnya.”—p. 220

Guru saya tidak menjawab. Entah tidak mau atau tidak bisa.
Tapi di buku ini, Ishigami memberikan jawaban menarik kepada muridnya.

Kalau penasaran dengan jawaban Ishikawa, temukan dan baca buku ini. (づ ̄ ³)~

Atau, coba ikut giveaway.


***

Saatnya Giveaway… \('')/




Akan ada satu buku Kesetiaan Mr. X buat kamu.
Syaratnya:
1.  Pastikan kamu berdomisili di Indonesia.
2. Follow akun twitter saya (nggak harus) dan akun Gramedia.
3. Share link giveaway ini melalui media sosial kalian (nggak harus twitter) dengan hashtag #MrXBlogTour.
4. Jawab pertanyaan berikut:

Menurut kalian, untuk apa seseorang belajar rumus-rumus rumit matematika—selain tambah-kurang-kali-bagi?

5. Tulis nama, link share, alamat email, dan jawaban di kolom komentar.
6. Jawaban paling menarik yang terpilih akan jadi pemenang.
7. Giveaway ini hanya berlangsung 2 hari aja: 24 Agustus 2016-25Agustus 2016. Pengumuman pemenang serentak pada tanggal 29 Agustus 2016 bersama host yang lain.

Nah, semoga beruntung. (ʃƪ)


18 comments:

  1. Nama: Ratih Dwi
    Email: erdeaka9@gmail.com
    Link share: https://twitter.com/erdeaka/status/768275521863942144
    Jawaban: kalo menurutku buat apa kita belajar rumus-rumus matematika kurang lebih untuk melatih logika kita. Karena ilmu itung-itungan itu pada dasarnya logika semua kan? Nggak mungkin pake ilmu kebatinan ato asumsi ato asal nebak aja. Hehe. Dalam kehidupan nyata sehari-hari kita perlu lah berpikir logis, terutama saat memecahkan masalah. Dan menurutku memecahkan masalah dan memecahkan soal matematika tuh hampir sama. Gitu... ;)

    ReplyDelete
  2. Nama: Elsita F. Mokodompit
    Email: elsitafransiska@gmail.com
    Twitter: @sitasiska95
    Link Share: https://twitter.com/sitasiska95/status/768300135604375552

    Meskipun saya nggak terlalu suka matematika, menurut saya manfaat belajar matematika - meski kedengarannya merepotkan, hampir setiap hari kita selalu berhadapan dengan perhitungan perhitungan yang melibatkan matematika, contohnya saat kita menghitung luas kubus, sebenarnya itu adalah percontohan saat kita ingin menghitung luas bangunan entah itu rumah, apartemen atau bahkan kamar mandi yang bentuknya kurang lebih seperti kubus. Jadi, matematika itu dipelajari untuk memudahkan kegiatan dan aktivitas kita sehari-hari

    ReplyDelete
  3. Nama: AA. Muizz
    Link share: https://twitter.com/nvqds/status/768302557303152641
    Alamat surel: dereizen@gmail.com


    Bagi saya, mempelajari Matematika adalah piknik tersendiri, karena setelahnya saya merasa otak saya fresh dan merasakan kepuasan tersendiri seperti setelah membaca novel yang bagus. Bisa menceriakan hari. Kalau otak udah fresh dan hati udah ceria, tentu kita dapat lebih enjoy dalam menjalani hidup yang berat dan absurd ini, kan? ^^

    ReplyDelete
  4. Nama: Dion Y
    Link share: https://twitter.com/dion_yulianto/status/768307785670938624
    Emaial: yuliantodion@gmail.com

    Manfaat belajar rumus matematika secara tidak langsung adalah melatih kemampuan kita dalam berpikir logis. Bahwa satu tambah satu sama dengan dua sama dapat diterapkan pada kasus: satu masalah tambah satu masalah lagi jadinya ada dua masalah yang bakal bikin hidupmu semakin ribet. Matematika secara tidak langsung telah membantu membuat kehidupan kita lebih rapi, lebih teratur, lebih tertata lewat penghitungan non angka yang sering kita terapkan dalam kehidupan keseharian.

    ReplyDelete
  5. Eni Lestari
    https://twitter.com/dust_pain/status/768306616135393281
    shinra2588@yahoo.com

    Menurut kalian, untuk apa seseorang belajar rumus-rumus rumit matematika—selain tambah-kurang-kali-bagi?

    Sebenernya aku gak suka matematika. Tapi ada suatu masa di mana aku suka matematika, kira2 waktu aku SMP. Waktu itu aku ngerasa puas banget bisa ngerjain soal dengan berbekal rumus yang diajarin sama guru. Aku berpikir ternyata kalau tahu kuncinya, tahu rahasianya, gampang kok mengerjakan soal yang kelihatan rumit. Nah, menurutku itu intinya belajar matematika, yaitu untuk membantu kita belajar menguak persoalan dengan pedoman sesuatu yang sudah ada (kalo di matematika pedomannya ya aneka rumus yang bikin otak pening itu 😂). Pada dasarnya banyak rahasia yang tersebar di sekitar kita. Semakin rumit sesuatu, semakin rumit pula kalau ingin tahu rahasianya. Tapi bukan berarti gak bisa dipecahkan juga. Asal mau belajar, pasti bisa dipecahkan. Ehm, menurutku sih begitu. Bisa dibilang belajar matematika itu satu cara untuk menguak rahasia alam semesta 😄

    ReplyDelete
  6. Senja Embara (Sulthonul Arifin)
    https://mobile.facebook.com/story.php?story_fbid=1104784559601120&id=100002087593937&refid=17&_ft_=top_level_post_id.1104784559601120%3Atl_objid.1104784559601120%3Athid.100002087593937%3A306061129499414%3A2%3A0%3A1472713199%3A-4596718986546518172&__tn__=%2As

    senjaembara@gmail.com

    Dan akan kujawab dengan sebuah pertanyaan. Kenapa kita harus makan nasi ataupun roti yang keduanya membutuhkan menu tambahan untuk disaji, sementara kita tidak akan mati kelaparan meski hanya makan rerumputan dan dedaunan?

    ReplyDelete
  7. Nama :Faizah Aulia R
    Link share :https://twitter.com/auliafaizahr/status/768361487198937088
    Alamat email : zahaulia@gmail.com
    Jawaban : Mengapa kita harus belajar rumus rumit matematika selain tambah kali kurang bagi ? Karena agar kita terbiasa dengan sesuatu yang rumit, ketika sudah terbiasa dengan sesuatu yang rumit, maka kita sudah tahan banting dengan yang rumit, logikanya, ketika yang rumit saja bisa, apalagi yang mudah. Juga dalam kehidupan, pasti akan menghadapi sesuatu yang rumit, namun ketika sudah terbiasa dengan hal-hal rumit tersebut, kita tidak begitu mempersoalkan masalah sebesar apapun. Kadang-kadang saya percaya bahwa dalam kehidupan ini ada polanya(rumusnya), ketika bisa membacanya, kita bisa memanfaatkannya untuk melakukan hal yang baik hehehe.

    ReplyDelete
  8. Nama : della salsabila
    Link share : https://twitter.com/dellasalsbl/status/768450146887532547
    Email : dellasalsabila01@gmail.com

    Jawaban :
    Entahlah min, saya juga bingung. Maunya sih nggak usah belajar mtk. Tapi apalah daya sekolah tanpa mtk, nggak bakalan lulus2 saya haha. soalnya cita2 saya mau jadi duta besar(hubungan internasional),apakah jg harus pakai rumus2 yg ribet itu?T_T

    ReplyDelete
  9. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  10. Nama: Lina Riyanty
    Email: lina.riyanty@gmail.com
    Twitter: @arynity
    Link Share: https://twitter.com/arynity/status/768461582896549888

    Jawaban: Jujur saja, saya tidak pernah suka matematika pada saat sekolah. Belajar calculus, aljabar, rumus-rumus bilangan diferensial itu selalu tantangan tersendiri untuk saya. Makanya SMU saya pilih IPS. Kalau mengapa perlu belajar matematika menurut saya mungkin untuk melatih logika kita. Selain itu kalau ikut test saat interview kerja, pasti tesnya ada yang melibatkan matematika. Namun jujur saja kenyataannya tidak semua perkerjaan butuh matematik. Kecuali memang pekerjaannya yang banyak berhubungan matematika.

    ReplyDelete
  11. Nama: Didi Syaputra
    Link share: https://mobile.twitter.com/DiddySyaputra/status/768469581610397696?p=v
    E-mail: syaputradiddy@gmail.com

    Menurut kalian, untuk apa seseorang belajar rumus-rumus rumit matematika, selain tambah-kurang-kali-bagi?

    Sederhana saja sih. Menurut Saya cara berpikir matematika itu sistematis, melalui urutan-urutan yang teratur dan tertentu. Dengan belajar matematika - terlebih ke tahap rumus rumitnya, otak kita akan terbiasa untuk memecahkan masalah secara sistematis dan dengan perkiraan yang detail. Sehingga bila diterapkan dalam kehidupan nyata, kita bisa menyelesaikan setiap masalah dengan lebih mudah, meski permasalahan tersebut cukup rumit untuk diselesaikan. Belajar matematika juga mengajarkan kita menjadi orang yang sabar dalam menghadapi semua hal dalam kehidupan. Saat kita mengerjakan soal dalam matematika yang penyelesaiannya sangat panjang dan rumit, tentu kita harus bersabar dan tidak cepat putus asa. Jika ada langkah yang salah, coba untuk diteliti lagi dari awal. Jangan-jangan ada angka yang salah, jangan-jangan ada perhitungan yang salah. Namun, jika kemudian kita berhasil mengerjakan soal tersebut. Dipastikan kita akan merasa puas dan bangga. Nah, begitu juga dengan kehidupan. Segala hal yang kita lakukan jika dibarengi dengan kesabaran pasti akan menghasilkan sesuatu yang akurat dan sesuai keinginan - Yaaah, seperti MATEMATIKA ;D.

    ReplyDelete
  12. Banyak sih, alasan mengapa orang suka menghafal rumus matematika. Dan tiap-tiap orang punya definisinya tersendiri buat menjelaskannya, mungkin yg aku tulis dibawah ini adalah salah satunya.

    Yang pertama, karena orang itu pengen melanjutkan pendidikan Matematika setelah lulus SMA. Nah, kalo begitu memang dia harus banget menghafal rumus banyan itu kan. Iya kan?

    Kedua, Mungkin dia orang yang hobi hafalan, makanya rumus MAT dihafalin sekalian. Itung-itung supaya dapat nilai sempurna pas ulangan atau kuis dadakan.

    Ketiga, Karena punya pacar yang cinta mati sama Matematika, akhirnya dia pun menjadi ikut-ikutan. Bahkan sampai rela dibela-belain buat usaha menghafal rumus yg bejibun itu. Sebenarnya alasan terpendam dia sih buat jaga2 kalo lagi ngobrol sama pacar, tiba2 ditanyai soal Matematika, kan dia bisa nyantol alias mudeng.

    Keempat, dimasa depan, dia pengen jadi CAMAT kali. Kerjanya camat kan salah satunya harus pintar ilmu matematika, agar pas di mintain bantuan warganya soal sengketa pengukuran lahan sawah yg nggak rapi alias berkelok-kelok, ia bisa jadi super hero untuk menyelesaikannya dengan mudah dan cepat. Nah, rumus yg paling tepat untuk itu adalah pintar dalam rumus-rumus integral yg berhubungan dengan trigononetri. (Ampun deh kalo ada kata-kata trigononya, dijamin bakal banyak menemukan hafalan rumus sulitnya itu mahh).


    Yang Kelima, Bacalah percakapan di bawah ini.

    Aku: apa pelajaran yg kamu suka?
    Q: Matematika
    Aku: mengapa suka Matematika?

    Q: ya terserah aku dong mau suka sama apa. hidup ya hidupku.

    Aku: Ehemm, maksudku ada alasannya kah mengapa suka MAT

    Q: alasannya sih, sama kayak gimana aku suka sama Cowok, rasanya susah di jelaskan dengan kata-kata.

    Aku: ( idih -,- ) Oiya, MAT kan banyak rumusnya, emangnya kamu juga suka ngapalin rumus yg bejibun itu?
    Q: ya iya lah.

    Aku: Alasannya?
    Q: Kan udah aku jawab diawal. males ah kalo kudu jawab dua kali.
    Aku: o_O

    Terima kasih kesempatannya, semoga aku bisa beruntung. Amiin.

    Nama: Rinita
    Link share: https://mobile.twitter.com/RinitAvyy/status/768502899164913665?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C8414218143
    Alamat email: rinivir90@gmail.com

    ReplyDelete
  13. Nama : Alan Nugrohadi
    Link share : https://twitter.com/alanesia/status/768603225033355264
    Alamat e-mail : alan.nugrohadi@gmail.com
    Jawaban : Belajar matematika membantu kita untuk berpikir secara sitematis dalam memecahkan persoalan. Karena, untuk memecahkan persoalan dalam matematika menggunakan rumus-rumus di dalamnya hanya bisa dilalui lewat urutan yang benar atau sistematis sehingga kita bisa berpikir secara teratur dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil kesimpulan.

    ReplyDelete
  14. nama: Aulia
    link share: https://twitter.com/nunaalia/status/768695003170217984
    email: auliyati.online@gmail.com

    Menurut kalian, untuk apa seseorang belajar rumus-rumus rumit matematika—selain tambah-kurang-kali-bagi?

    Rumus-rumus matematika menjadi rumit karena dijabarkan secara detail untuk mendapatkan hasil yg benar/tepat.
    Konsep ini membuat kita diajarkan untuk berpikir dengan teliti, cermat dan juga sistematis. Mungkin terkesan ribet, tapi dengan penjabaran yg detail itu akan membuat kita lebih paham. Begitu juga dalam mengambil keputusan. Ketika kita memahami masalah, kita akan lebih mudah untuk memecahkan masalah tersebut, dan berpikir teliti dan cermat membuat kesalahan dalam pengambilan keputusan akan lebih sedikit.

    ReplyDelete
  15. Wardah
    sepuluh.cokelat@gmail.com
    https://twitter.com/missfiore_/status/768729298379288576

    Karena selain tambah, bagi, kurang, kali, berarti konteksnya seseorang ini bukan lagi pelajar. Yah meski pelajar juga belajar aritmatika, geometri, aljabar, dll, tapi tujuan utamanya jelas: buat lulus. (Meski ada juga yang memang penasaran).
    Namun, seseorang yang sudah nggak punya kewajiban (pun dia mahasiswa matematika atau ilmuan matematika) berarti artinya itu sudah ditekuni. Seseorang itu sudah memilih untuk mencintai matematika. Itulah kenapa seseorang itu mempelajari rumus-rumus matematika. Rumus yang nyaris nggak ada gunanya dalam kehidupan nyata. Karena seseorang itu mempelajari itu semua untuk memuaskan hasrat mereka terhadao rasa cinta yang menggebu dalam dada terhadap matematika.

    ReplyDelete
  16. BINTANG PERMATA ALAM
    bintangpermata45@gmail.com
    https://twitter.com/Bintang_Ach/status/768746443351920640

    Menurut kalian, untuk apa seseorang belajar rumus-rumus rumit matematika—selain tambah-kurang-kali-bagi?

    Ok, aku akan jawab sejujur-jujurnya di sini. Aku beruntung sekali dengan adanya pertanyaan ini. Akhirnya unek-unekku bisa tersampaikan juga di sini. Sebenarnya, aku nggak suka banget sama matematika. Dan untuk menjawab pertanyaan ini pun, tidak ada kata lain selain: nggak begitu penting. Ok, kita semua pasti semua tahu kan, rumus dasar matematik adalah tambah-kurang-kali-bagi. Beberapa rumus rumit seperti sekarang ini hanyalah sebuah pengembangan dari rumus dasar tadi. Menurutku, belajar matematik nggak harus pinter kok, nggak harus paham semua rumus-rumus yang bikin mumet itu, tapi menurutku, yang paling penting: kita harus bisa paham rumus dasarnya: penjumlahan-pengurangan-pengalian-pembagian. Kalau dasarnya itu sudah bisa dan paham, ya sudah. Itulah matematika.

    Kalau di dunia pendidikan, akademis, matematika memang menjadi salah satu mapel yang sangat diperhitungkan. Bahkan mapel ini menjadi salah satu indicator kemampuan siswa. Jika dilihat dari segi akademis, memang matematika sangat berperan besar. Tapi coba kita lihat dari segi kehidupan sehari-hari. Apakah rumus-rumus itu masih berguna? Apakah setiap melakukan kegiatan seseorang harus berkutat dengan rumus terlebih dahulu? Emang kalau mau mandi, kudu ngitung integral dulu? Emang kalau mau tidur, harus apalin phytaghoras dulu? Terus, apa iya kamu bakal ngitung pecahan dulu pas mau bangun rumah? Ya nggak lah. Mana mungkin? Aku pribadi tidak mewajibkan diriku untuk pintar dan bisa di pelajaran matematika. Memang dasarnya aku nggak suka. Setiap orang punya impian dan cita-cita masing-masing, banyak dari pelajar yang nantinya akan berkarir atau kerja di luar apa yang telah dipelajarinya dulu di masa sekolah. Setelah masa sekolah habis, ya hilang sudah matematika (kecuali kalo kita kuliah di fakultas yang berhubungan dg mtk). Jadi, matematika menurutku hanyalah sesaat untuk kebanyakan orang. Aku yang lebih cenderung ke arah sastra, pastinya aku akan lebih menekuni bidang ini daripada matematika.

    Lantas, bagaimana dengan mereka yang memiliki banyak kecenderungan di bidang lain selain matematika? Bukankah matematika akan semakin ditinggalkan dan dianggap tak lagi berguna?

    Dear rumus-rumus yang memusingkan, sesungguhnya keberadaanmu tidaklah dipentingkan oleh semua orang. Salah satunya adalah aku. Yang penting selalu ingat rumus: penjumlahan-pengurangan-perkalian-pembagian. UDAH CUKUP.

    Terima kasih, puas juga akhirnya 

    ReplyDelete
  17. Nama : Deria Anggraini
    Link share : https://mobile.twitter.com/derxreads/status/768764410269536256?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C7126824117
    Email : deriaanggraini21@gmail.com

    Jawaban :
    Sebenrnya tanpa sadar kita mempelajari matematika, kita juga mempelajari kehidupan. Kita diajarkan utk memikirkan segala sesuatu berdasarkan logika, karena matematika sendiri merupakan ilmu yg pasti. Lalu juga disaat kita gigih menemukan sebuah jawaban dari sebuah soal, mengajarkan kita bahwa jika kita ingin, jika kita berusaha terus menerus, kita akan mendapatkan apa yg kita mau. Kita akhirnya akan mendapatkan sebuah jawaban. Jadi janganlah berputus asa. Matematika juga membuat kita harus banyak bersabar, karna pastinya nggak sedikit yg benci matematika. Mempelajari matematika hrsnya membuat kita sabar untuk melaluinya.
    Dan matematika mengajarkan agar kita teliti, tidak terburu2, karena salah satu angka saja dpt mempengaruhi keseluruhan jawaban.
    Dan yg paling penting agar otak kita dapat terus bekerja. Otak diciptakan untuk berpikir, jadi kalau otak kita dibuat mikir terus dengan soal2 matematika, nantinya kita juga mengurangi penyakit alzheimer.

    Selalu ada sisi positif & negatif dari suatu hal.

    ReplyDelete
  18. Nama: Leny
    Link share: https://twitter.com/Lynlainy17/status/768849526048165888
    Alamat email: lynnlenie7@gmail.com

    Menurut kalian, untuk apa seseorang belajar rumus-rumus rumit matematika—selain tambah-kurang-kali-bagi?

    Kita harus belajar rumus-rumus sulit tersebut agar kita bisa menyelesaikan masalah-masalah besar dalam kehidupan kita sehari-hari nantinya. Karena matematika itu adalah ilmu pasti, dan dengan rumus-rumus tersebut selama rumus yang kita gunakan itu benar dan tidak keliru, kita pasti akan mendapat jawaban yang benar pula dan itu pasti. Jadi dengan mempelajari rumus-rumus sulit matematika ini, otak kita akan terlatih untuk berpikir kritis untuk mencari solusi yang tepat agar kita mendapat hasil yang benar. Itu akan membuat kita tambah cerdas dalam berpikir terutama dalam mengambil keputusan. Begitupun juga dengan cara kita menyelesaikan masalah kita, kita juga harus berpikir sejernih mungkin dan sepasti mungkin untuk mendapat keputusan yang terbaik dan benar.

    ReplyDelete

Pages